“Saya Harus Potong Pendek & Pura-Pura Jadi Cowok” – Kisah Eks Arsenal & Inggris Rachel Yankey Sebelum Jadi Legenda Sepakbola

#
Casino Siteleri
Üyelik Bonusu
Puan
Siteye Git
1
3365 TL %100
5.0⭐
2
9999 TL %100
4.9⭐
3
5000 TL %100
4.8⭐
4
3000 TL %100
4.7⭐
5
3400 TL %200
4.5⭐
6
1000 TL %100 Nakit
4.3⭐
7
1500 TL %100
4.3⭐
8
3000 TL %100
4.1⭐

Yankey adalah legenda Arsenal & InggrisTapi harus berpura-pura menjadi laki-laki saat masih anak-anakMencatatkan karier yang gemilang

APA YANG TERJADI?

Siteye Kaydol

Rachel Yankey adalah legenda sepakbola wanita, meraih 129 caps untuk timnas Inggris dan memenangkan 28 trofi sepanjang kariernya – 22 darinya ia raih sebagai bagian dari tim Arsenal yang mendominasi di era 2000-an. Atas pencapaian-pencapaian tersebut, Yankey mendapatkan gelar ksatria dari kerajaan Inggris. Namun, ia harus melalui berbagai rintangan untuk meraih status legendanya ini.

KATA YANKEY:

“Waktu saya berusia delapan tahun, tidak ada anak perempuan yang bermain sepakbola,” katanya menjelang turnamen 5v5 wanita Gatorade di Eindhoven, Belanda.

Siteye Kaydol

“Semua orang bilang tidak sepatutnya anak perempuan bermain sepakbola. Orang tua, orang dewasa, dan para guru bakal berkata bahwa anak perempuan harusnya fokus sekolah yang benar.”

“Pada titik itu, kalian bisa tunduk pada omongan orang atau bisa berkata, ‘Tidak. Saya percaya pada diri saya sendiri’. Jadi, saya memutuskan untuk bergabung dengan tim anak laki-laki dan memotong pendek rambut saya, dan mengganti nama saya menjadi ‘Ray’. Nama asli saya, Rachel Aba Yankey, inisialnya RAY.”

“Saat itu, semua terkagum, ‘Wow, pemain yang hebat! Mainmu bagust banget’. Tapi begitu mereka tahu saya perempuan, mereka bilang, ‘Kamu tak seharusnya bermain sepakbola’. Yang ada di pikiran saya hanyalah, ‘Saya tidak akan bilang padamu saya bisa bermain. Saya akan menunjukkan padamu saya bisa bermain’,” pungkas wanita 43 tahun itu.

SITUASINYA:

Siteye Kaydol

Yankey lantas bermain untuk timnas Inggris di empat turnamen besar berbeda dan mewakili Britania Raya pada Olimpiade Musim Panas 2012 di London. Puncak karier klubnya adalah pada 2007, ketika ia menjadi bagian tim Arsenal yang menjuarai Liga Champions. Sampai saat ini, The Gunners menjadi satu-satunya klub Inggris yang mampu menjadi kampiun Eropa di sepakbola wanita.

View this post on Instagram

Siteye Kaydol

APA SELANJUTNYA?

Yankey aktif bermain di era Inggris belum menjadi raksasa sepakbola wanita seperti sekarang – The Lionesses merupakan kampiun Euro 2022 usai mengalahkan Jerman di partai final. Ia bakal berharap bintang-bintang timnas Inggris Wanita generasi baru yang ia bantu dengan bukakan jalan bisa berprestasi di Piala Dunia Wanita Juli nanti.

Source link

Siteye Kaydol

Yorum bırakın

E-posta hesabınız yayımlanmayacak.